Pada Kyai, Ummat Berkiblat

Kyai Abdullah Kafabihi Machrus, Pondok Pesantren HM Lirboyo Kediri: Untuk apa seorang alim hidup bila ilmunya tak sedikitpun bermanfaat bahkan untuk dirinya sendiri.

Jalinlah Ikatan Suci Dengan Kaum Sholihin

Janganlah kalian mensia-siakan persahabatan dengan orang mulia, yaitu orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah Ta’ala dan RasulNya. Mereka adalah orang-orang yang cahayanya berkilauan.

Penampilan Bukan Indikator Keimanan

KH. Muslim Imam Puro: Banyak orang telah merasa berislam sempurna saat jidatnya menghitam dan bercelana cingkrang, kemudian menuduh mereka yang tidak sepertinya sebagai musyrik atau ahli bid'ah.

Beragama Berdasar Quran Hadits

Sebelum kau membid'ahkan dan mengkufurkan orang, pelajari Quran dan Haditsmu secara benar, tidak sekedar copy paste dari Sheikh Google dan Orang-orang kemarin sore yang berfikiran sempit.

Wanita Shalihah adalah yg memenuhi diri dg rasa malu

dizaman akhir nanti orang-orang akan berzina disepanjang jalan,hingga untuk lewat orang-orang harus miminta mereka minggir dari jalan. Habib Muhammad Al Haddad

Sabtu, 03 Mei 2008

Tausiyah Untuk Nahdliyin

KH Mustofa Bisri berpesan agar warga Nahdlatul Ulama berhati-hati menyikapi manuver partai politik. Ia berharap kaum nahdliyin tidak terperosok lagi dalam perangkap politik. “Menurut tuntunan Rasulullah, tak pantas terperosok lubang yang sama sampai berkali-kali. Warga NU harus banyak belajar dari masa lalu,” kata pengasuh pesantren Raudlatuth-Thalibien itu dalam ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW di Asrama Haji Lamongan Rabu malam lalu.

Di hadapan ribuan jamaah yang hadir dalam acara itu, Gus Mus mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi NU. "Dulu jual mahal ketika diajak bergandengan oleh Pak Harto, akhirnya disiyo-siyo sampai 32 tahun. Namun, saat ini justru dijual terlalu murah," ujarnya. Padahal, tingkatan lembaga NU adalah organisasi jam’iyah, bukan sekadar organisasi jamaah.

Secara eksplisit Gus Mus mengkritisi partai-partai yang berebut warga nahdliyin. Tapi ia enggan berkomentar saat ditanya tentang sikap warga NU terhadap keberadaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang sama-sama mengklaim sebagai partai warga NU. “Saya tidak soal itu. Barangkali warga NU malah senang karena banyak pilihan," ujarnya.

Saat ditanya soal munculnya dikotomi kiai kampung dan kiai khos, Gus Mus pun tak banyak berkomentar. “Itulah kesukaan orang Indonesia, suka membuat istilah-istilah. Ada kiai khos, kiai kampung, kiai karismatik,” kata mertua tokoh Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdallah itu. Padahal, semua istilah itu sebenarnya ciptaan mantan Ketua Umum PB NU Abdurrahman Wahid untuk membangun karisma dan dukungan.[abu zahra] dikutip dari http://www.suara-islam.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1444&Itemid=75

KOMENTARKU
Alangkah indahnya, kalo kiai-kiai yang sudah menyadari akan hal ini, kembali menggalang ummat untuk kembali ke al haq, ruju' ila al haq, agar ummat tidak tercerai berai diambili dan berpindah ke madzhab lain yang keliru menurut NU, sayang mereka yang berkuasa hanya mengeluh dengan kata-kata tanpa tindakan nyata.... ini pendapatku sendiri

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites